Apa artinya Banyu Pinaruh?
Banyu Pinaruh adalah air ilmu
pengetahuan. Pada hari ini umat Hindu Dharma melaksanakan asuci laksana dengan
jalan membersihkkan diri di laut atau di sungai di pagi hari, tepatnya lagi
disaat matahari terbit. Setelah mandi di laut atau di sungai, umat berkeramas
memakai air kumkuman yakni air yang berisi berbagai jenis bunga-bunga segar dan
harum. Setelah itu umat mempersembahkan sesajen berupa labaan nasi kuning dan
loloh di Merajan, setelah menghaturkannya, kemudian diakhiri dengan nunas
lungsuran .
Apa makna filosfisinya dari ritual
ini?
Banyu Pinaruh adalah hari dimana umat
Hindu Dharma melaksanakan penyucian lahir dan batin. Mereka membawa sarana
upakara berupa canang dan dupa untuk memohon punyucian lahir batin kepada Hyang
Widhi agar segala kekotoran dilebur dan olehNya diberikan kesucian pikiran,
jiwa dan raga.
Selain itu Banyu Pinaruh merupakan
hari pertama di tahun baru Pawukon. Tahun yang perputarannya terdiri dari 210
hari yang diawali dengan wuku Sinta ini, ditandai dengan hari suci Banyu
Pinaruh. Di hari ini, di saat matahari terbit, umat Hindu Dharma memuja kebesaranNya,
memohon perlindungan dan kesucian jiwa raganya. Mereka melebur keletahan selama
setahun kalender Bali di laut, di sungai, atau di danau, agar mereka memperoleh
kekuatan untuk melangkah menyongsong hari-hari berikutnya dengan bijak.
Pernah disaat akan melaksanakan Banyu
Pinaruh di Jerman, dan pas disaat itu musim dingin. Sungai di dekat rumah saya
dipenuhi oleh balok-balok es dan salju. Waduh ... bisa kan membayangkan betapa
konyolnya saya kalau saya bersikeras ingin mandi di sungai Elbe. Yang ada saya
pasti membeku! Dari situasi seperti ini, saya pun sempat memikirkan bagaimana
cara umat melaksanakan Banyu Pinaruh kalau di dekat tempat tinggal mereka tidak
ada sungai, laut atau danau? Apa yang mereka lakukan?
Saya tanya sana-sini, ya maksudnya
biar tahu dan saya ngga ngawur dan sok tahu. Akhirnya saya simpulkan kalau di
tempat kita tinggal jauh dari laut, sungai atau danau, atau pas cuaca / iklim
tidak mengizinkan, maka Banyu Pinaruh bisa dilakukan di rumah saja, dengan
mandi yang bersih. Sebelum mandi kita nunas kehadapan Hyang Widhi untuk
diberikan kesucian lahir dan batin.
Setelah ritual pembersihan selesai,
kemudian kita keramas dengan memakai air kum-kuman , yakni air yang berisi
berbagai bunga-bunga harum. Ritual ini menyimbulkan kesucian jiwa dan raga,
agar harum laksana wewangin bunga, dan adem menyejukkan seperti air.
Mandi di laut adalah untuk melebur
kekotoran, yang kemudian dilanjutkan dengan keramas dan mesiram dengan air
kumkuman adalah untuk menyucikan lahir dan batin.
Setelah kita selesai, kita ngga bisa
mandi atau membilas badan kita. Cukup berganti pakaian bersih, dan melaksanakan
persembahyangan di Padmasana dan Merajan atau plangkiran bila tidak ada
pelinggih tersebut. Kita menghaturkan labaan kuning dan loloh , untuk kemudian
disurud bersama ketika kita sudah selesai menghaturkannya.
Tahun Baru Pawukon - Mengawali awal
perputaran tahun Pawukon melalui ritual Banyu Pinaruh.
Nama-nama wuku tersebut adalah:
1.Sinta 11.Dunggulan 21.Matal
2.Landep 12.Kuningan 22.Uye
3.Ukir 13.Langkir 23.Menail
4.Kulantir 14.Medangsia
24.Perangbakat
5.Tolu 15.Pujut 25.Bala
6.Gumbreg 16.Pahang 26.Ugu
7.Wariga 17.Krulut 27.Wayang
8.Warigadean 18.Merakih 28. Kulawu
9.Julungwangi 19.Tambir 29.Dukut
10.Sungsang 20.Medangsia
30.Watugunung
Dalam 1 tahun ada 30 wuku, dan setiap
wuku terdiri dari 7 hari. Jadi satu tahun Pawukon terdiri dari 210 hari.
Diatas kita bisa melihat bahwa wuku
pertama dalam satu putaran tahun adalah wuku Sinta, wuku ini diawali dengan
hari Minggu - Pahing, yang dikenal dengan Banyu Pinaruh. Jadi ternyata hari
suci Banyu Pinaruh itu adalah awal sebuah tahun baru, dan Saraswati adalah
akhir tahun! Karena Saraswati jatuh pada hari Sabtu di wuku Watugunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar