Desa Penglipuran
Kata
Penglipuran sendiri mengandung dua macam arti, yaitu berasal dari kata
Pangeling, dari dasar kata “eling”, yang artinya mengingat dan “pura” yang
artinya tanah leluhur, jadi Penglipuran artinya ingat kepada tanah leluhur; dan
berasal dari kata penglipur yang berarti penghibur. Hal ini didasarkan karena
konon Raja Bangli sering mengunjungi tempat ini untuk menenangkan pikiran.Pada
saat sore umumnya penduduk desa keluar rumah setelah selesai melakukan
aktifitas rutin mereka di pagi dan siang hari, mereka keluar untuk berkumpul
bersama-sama penduduk desa yang lain dan para pria pada sore hari mengeluarkan
ayam jago kesayangan mereka dan tidak jarang mereka melakukan tajen/adu ayam
tetapi tanpa pisau di kakinya.
Desa
Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.
Berada pada ketinggian 500-625 m di atas permukaan laut menjadikan suhu di Desa
Adat Penglipuran tergolong dingin, keasrian Desa Penglipuran begitu terasa
sejak memasuki kawasan pradesa hingga balai masyarakat. Fasilitas kemasyarakatan
serta ruang terbuka pertamanan semakin menunjukkan keaslian alam pedesaan.
Keindahannya bahkan semakin dimunculkan dengan penataan fisik dan struktur desa
yang teratur.Penduduk Desa Penglipuran sangat menjunjung tinggi adat istiadat,
nilai gotong-royong dan kekeluargaan yang berlaku turun temurun, semua
diwariskan oleh leluhur penduduk setempat yang berasal dari Desa Bayung Gede,
Kintamani Bangli yang dahulu dipekerjakan sebagai prajurit Kerajaan Bangli.
Daya
Tarik
Desa
Penglipuran memiliki beragam daya tarik, diantaranya konsep tata ruang desa
yang khas dengan prinsip Tri Mandala, hutan bambu seluas 75 ha, pura kuno
dengan struktur tradisional Penglipuran yang masih asli, tugu pahlawan yang
memiliki nilai historis bagi masyarakat Penglipuran dan Bali secara umum, serta
upacara-upacara adat seperti: Upacara Nyeeb, Mungkah, Nyungsung, Nakluk Merana
dll.
Keunggulan
dari Desa Penglipuran di Bangli adalah, bagian depan rumah serupa dan seragam
dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Ditambah aktivitas sehari-hari
penduduk desa dalam bercocok tanam, pemandangan seorang penduduk desa pulang
dari kegiatannya di sawah menjadi ciri unik tersendiri.Desa Adat Penglipuran
termasuk desa yang banyak melakukan acara ritual, sehingga banyak sekali acara
yang diadakan di desa ini seperti pemasangan dan penurunan Odaldan, Galungan
dll.Saat yang sangat tepat untuk datang ke desa ini adalah pada acara tersebut
sedang berlangsung, sehingga kita dapat melihat langsung keunikan dan kekhasan
dari Desa Penglipuran ini. Struktur bangunan, rumah tradisional masyarakat,
pura-pura kuno, dan ornamen arsitektur yang unik menjadikan desa ini sebagai
pilihan desa wisata yang harus dikunjungi.
Aksesibilitas
Desa
ini dapat dicapai dengan kendaraan bermotor melalui sisi timur, yaitu Jalan
Raya Bangli – Kintamani maupun dari sisi utara. Keteraturan pola pemukiman
memberi kesan tersendiri, yaitu di sepanjang Jalan Kintamani Kayuamba -
Bangli.Penglipuran merupakan sebuah desa yang indah dan asri sehingga kita
menjadi sangat yakin untuk menempuh desa tersebut dengan mobil pribadi,
terlebih lagi jalan masuk ke desa ini sudah diaspal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar