Genjek merupakan seni suara khas Bali,
berasal dari kabupaten Karangasem. Seni Genjek mirip dengan seni suara akapela.
Dalam pertunjukannya, genjek di awali dengan sebuah gending / lagu Bali, yang
diiringi oleh musik yang diucapkan oleh mulut. Seni genjek biasanya dilakukan
dalam pesta minum tuak. Seorang peminum tuak bertugas menyanyikan sebuah lagu
Bali, seorang yang lain bertugas mengatur tempo nyanyian dengan menirukan suara
kentong (gong kecil), istilahnya “pung”. Ketika lirik lagu akan berakhir, maka semua
peminum memainkan musik secara akapela sambil menari. Jika para peminum banyak
yang sudah “punyah” (mabuk), maka pertunjukkan genjek akan semakin seru dan
lucu.-
BALIKU
BALIKU
Pulau Bali atau yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini sungguh luar biasa pesona keindahannya juga kekayaan budayanya yang masih sangat kental yang melekat pada penduduknya. Tidak heran kalau Pulau Bali sangat terkenal di dunia
Read More -
SENI & BUDAYA BALI
SENI DAN BUDAYA
Kesenian pada masyarakat Bali merupakan satu kompleks unsur yang tampak amat digemari oleh warga masyarakatnya, sehingga tampak seolah-olah mendominasi seluruh kehidupan masyarakat Bali
Read More -
CERITA RAKYAT BALI
-
KULINER KHAS BALI
KULINER KHAS BALI
Cita rasa dan penampilan masakan Bali sering disebut seeksotis pemandangan pulau dewata itu. Jadi, tak heran jika sejumlah masakan khas Bali pun ikut menjadi ikon pariwisata
Read More -
KEUNIKAN BALI
KEUNIKAN BALI
Bali memiliki sejuta keunikan, baik bentangan alam maupun budayanya. Salah satu keunikan yang paling kuat adalah corak budayanya yang melekat pada seluruh aspek kehidupan msyarakat Bali
Read More
Minggu, 03 Juni 2012
tuak
Genjek merupakan seni suara khas Bali,
berasal dari kabupaten Karangasem. Seni Genjek mirip dengan seni suara akapela.
Dalam pertunjukannya, genjek di awali dengan sebuah gending / lagu Bali, yang
diiringi oleh musik yang diucapkan oleh mulut. Seni genjek biasanya dilakukan
dalam pesta minum tuak. Seorang peminum tuak bertugas menyanyikan sebuah lagu
Bali, seorang yang lain bertugas mengatur tempo nyanyian dengan menirukan suara
kentong (gong kecil), istilahnya “pung”. Ketika lirik lagu akan berakhir, maka semua
peminum memainkan musik secara akapela sambil menari. Jika para peminum banyak
yang sudah “punyah” (mabuk), maka pertunjukkan genjek akan semakin seru dan
lucu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar